Tampilkan postingan dengan label air non mineral. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label air non mineral. Tampilkan semua postingan

Kamis, 29 Mei 2014

Fungsi air demineralisasi






Demineralisasi dimaksudkan untuk menghilangkan zat-zat mineral yang terdapat dalam air hasil pengolahan sebelumnya. Proses ini meliputi penukaran kation dan anion memakai resin penukar kation dan anion masing-masing dan dilakukan di dalam unit yang disebut demin plant.
Demin plant ini terdiri atas tiga kolon yaitu kation, anion dan polisher, sedang sebelum diolah disini air tersebut harus sudah bebas chlorine. Air yang diperoleh dengan cara ini disebut air demin dan mutunya sangat tinggi, yaitu daya hantar sekitar 0,1 mmhos/cm pada 25oC dan kadar silika maksimal 10 ppb. Air ini sudah memenuhi syarat untuk dipakai sebagai air umpan ketel uap bertekanan tinggi setelah melalui pengolahan seperlunya. Selain itu, air ini dipakai juga untuk maksud-maksud lain yang memerlukan air yang sangat murni seperti : bahan pencampur kimia (Solvent), pendingin (terutama pada pabrik baja) , bahkan untuk menambahkan air accu pada kendaraan .
Untuk diketahui, yang disebut aquadest mempunyai daya hantar sekitar 2,5 mmhos/cm atau lebih tinggi lagi. Nyatalah bahwa air yang dihasilkan dengan proses pertukaran ion ini adalah sangat murni.
Untuk menyediakan air yang memenuhi syarat sebagai air umpan ketel maka air demin diolah lagi dan diberi bahan-bahan kimia antara lain untuk menghilangkan oksigen yang terlarut dan pengatur pH; kemudian untuk menghindari pengendapan garam-garam kalsium di dalam ketel uap itu sendiri ditambahkan garam-garam fosfat.

PERANAN AIR DALAM INDUSTRI PUPUK UREA/SEMI CONDUCTOR
Boleh dikatakan air memegang salah satu peranan penting dalam kelancaran produksi pupuk urea, dapat dibandingkan sebagai darah untuk tubuh manusia. Bila komposisinya tidak sesuai dan jumlahnya tidak mencukupi maka akibatnya akan mengurangi produksi atau bisa juga menghentikan sama sekali proses produksi.
Akibat jangka panjang antaranya adalah korosi atas peralatan pabrik, atau terbentuknya deposit-deposit yang mengganggu kelancaran pertukaran panas. Karena hal-hal inilah maka pengolahan air sesuai dengan maksud pemakaiannya menjadi sangat penting. Beberapa penggunaan air dalam industri digambarkan dalam skema dibawah ini.
Pertama-tama air tanah diolah untuk menghilangkan zat-zat yang tidak terlarut, seperti padatan-padatan, lumpur, silika berbentuk koloid, dan sebagainya. Pengolahan ini dilakukan dengan memakai bahan-bahan koagulasi, antaranya aluminium sulfat, sedang larutan kaustik dipakai sebagai pengatur PH. Untuk membantu pengendapan dipakai coagulant aid dan umumnya yang dipakai adalah senyawa organik yang disebut polyacrylamide. Bahan polymer ini bersifat
nonion atau sedikit anion. Kondisi pengendapan ini sebelumnya harus ditetapkan lebih dulu dengan suatu cara yang disebut jar test. Jar test harus sering dilakukan terutama kalau terjadi perubahan musim.
Untuk menghilangkan bau dan rasa serta desinfeksi, ditambahkan chlorine dan setelah melalui proses penjernihan dan penyaringan akan diperoleh air yang memenuhi syarat sebagai air minum, bahan dasar untuk penyediaan air ketel dan air pendingin.